Senin, 14 Februari 2011

Metode Waterfall

Waterfall
         Waterfall adalah suatu metodologi pengembangan perangkat lunak yang mengusulkan pendekatan kepada perangkat lunak sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, design, kode, pengujian dan pemeliharaan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan pada metodologi Waterfall adalah sebagai berikut:
  1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, rekayasa perangkat lunak (analisis) harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan antar muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun perangkat lunak di dokumentasikan dan dilihat dengan pelanggan.
  1. Desain
Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langka yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, asitektur perangkat lunak, representasi interface dan detail (algoritma) prosedural.  Proses desain menerjemahkan syarat/kebutuhan kedalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat di perkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian  dari konfigurasi perangkat lunak.
  1. Generasi Kode
Desain harus diterjemahkan dalam bentuk mesin yang bisa di baca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.
  1. Pengujian
        Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan


      5.   Pemeliharaan


       Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.



Keunggulan dan Kelemahan Model Sekuensial Linier

a. Keunggulan
       1. Mudah aplikasikan
       2. Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
           pemeliharaan

b. Kelemahan
       1. Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena
           model ini bisa melakukan itersi tidak langsung . Hal ini berakibat ada perubahan
           yang diragukan pada saat proyek berjalan.
       2. Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk
           megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
       3. Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk dilalui.
           Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar kare
           harus mengulang dari awal.
       4. Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim
           proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki
           ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien


       


1 komentar: